[REVIEW] Perfect Purple Novel

Ini kali pertama saya review buku, biasanya review drama kesukaan dengan bahasa semau saya. Dan kali ini saya akan review sebuah buku yang saya baca sekitar tiga hari, dengan bahasa semau saya juga. Perfect Purple karya mbak Indah Hanaco ini saya dapatkan karena menang Givaway dari twitter mbak Rizky Mirgawati.

Judul Buku : Perfet Purple

Penulis : Indah Hanaco

Penerbit : Pastel Books

Bahasa : Indonesia

Tebal : 191 Halaman

Terbit : Januari 2016


Sinopsis

Gadis keras kepala ini bernama Milly. Dia menyukai ungu. Dan tahu apa yang dia inginkan. Masuk jurusan pilihan ibunya bukanlah keinginannya. Sementara itu berkampanye menyelamatkan paus minke adalah keinginannya. Apapun risikonya.

Milly lantas mengarungi kapal berwarna ungu, berlayar menuju kutub selatan yang tampak keunguan dari kejauhan. Dia akan berupaya menyelamatkan paus dari perburuan. mengenal orang-orang yang mendedikasikan nyawanya demi lingkungan. Dan, membenci mereka yang mengeruk sumber daya alam demi uang.

Namun, meskipun keras kepala sebetulnya keinginan Milly terus berubah. Mungkin suatu hari dia akan berhenti, dan kembali menjadi gadis biasa dari pematang siantar. Namun Milly bertemu laki-laki yang mengubah hidupnya di atas kapal. Mengajarkannya deburan menyenangkan selain ombak dan keindahan warna ungu.


🐳🐳🐳


"People can criticize us and call us terrorists. We don't care. We never back down and we never compromise."


Milly yang baru mau lulus SMA menyadari bahwa dia memiliki satu keinginan yang tidak pernah diduga oleh siapa pun, termasuk orang tuanya. Yakni, bergabung dengan organisasi Sea Not For Sale (SNFS) yang diketuai oleh Neal O'Mara, pria yang dengan semangatnya mengkampanyekan anti perburuan Paus di laut lepas di sekolah Milly.


Dengan dalih ingin ikut membantu apa yang dilakukan organisasi SNSF, dia akhirnya membujuk orang tuanya untuk menunda kuliah selama satu tahun. Dengan segala upaya yang dia lakukan untuk mewujudkan impiannya tersebut, akhirnya gadis itu bergabung dengan SNSF setelah lulus dari SMA. Namun setelah ikut mengarungi lautan untuk pergi ke Kutub Utara, dia malah menyesal dan merutuki keputusannya untuk ikut bergabung.


Kenapa? Silahkan baca bukunya!


Oke, setelah sebelumnya saya bosan dengan berbagai buku roman yang terus menerus saya baca, dan sebagian cukup menguras air mata, akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk membaca novel karya Indah Hanaco, yang sebelumnya hanya saya tahu dari cuitan blogger buku. Ini kali pertama saya membaca cerita dari seorang Indah Hanaco, dan saya sangat terkesan dengan buku ini. 


Sebagai seorang pecinta Animal Planet dan segala acara binatang yang wara-wiri di layar televisi. Saya seakan diajak bertualang bersama Milly di atas kapal Sinead Purple, dan melihat bagaimana dengan tidak manusiawi paus-paus di 'panen' untuk dikonsumsi. Ada kalanya saya sempat menitikkan air mata saat membaca keganasan mahluk bernama manusia, namun tak jarang saya dibuat senyum-senyum sendiri dengan tingkah laku Milly yang agak sembrono dan kikuk.


Sang hero, Neal O'Mara, juga cukup membuat pipi saya pegal karena terlalu banyak nyengir  tersenyum. Neal yang digambarkan memiliki manik mata berwarna biru, sungguh terlihat dewasa, bijaksana, tangguh, namun juga keras kepala dan tempramental jika sudah dihadapkan dengan keselamatan paus yang ia coba untuk lindungi. Sosok Neal yang manusiawi membuat saya membayangkan Leonardo Dicaprio di saat muda. Sama-sama aktivis, sama-sama memiliki mata seperti laut.


Dan yang pasti, bagaimana cara seorang Indah Hanaco meramu cerita dengan beberapa informasi yang diselipkan diantara percakapan antara Milly, Brooke, Peter, Neal dan beberapa orang lainnya terasa tidak menggurui. Bagi saya, semua yang disampaikan seperti sebuah informasi, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang juga ada di kepala saya. 


Terakhir, membaca buku ini sekan sedang menonton film dokumenter. Di mana pembaca, seoleh juga sedang terombang-ambing di dinginnya laut kutub selatan, sama seperti Paul Watson, yang menginspirasi seorang Indah Hanaco untuk menulis Perfect Purple, yang  juga mungkin sedang terombang ambing di laut lepas bersama kapalnya.


"We will not stop until whaling ends."

- Paul Watson, The Founder of Sea Shepherd Conservatory Society


Saya berikan empat setengah bintang untuk buku yang menginsiprasi ini. Dan semoga di buku selanjutnyanya, ada pembatas buku manis yang dihadiahi untuk para pembaca :)



❀Uni❀

Dear Future Self

Life is short, but I will make it unforgettable.

0コメント

  • 1000 / 1000